For a job application, I had to submit a writing sample with the following prompt: describe a snapshot of your dream life, what does it look like? What does it feel like? I tried to think hard about…
Kita hanyalah daun di ranting pohon. Kita tumbuh dengan cantik di musim semi. Kita berdampingan, nyiur menari bersama gerak angin yang lembut. Mewarnai dunia dan menghibur ratusan pasang mata yang berlalu.
Kita hanyalah daun di ranting pohon. Kita menguning dan matang di musim gugur. Kita berdampingan, menampilkan elok yang mekar pada waktunya. Menunggu takdir melalui angin yang bersiap membawa kita entah kemana.
Kita hanyalah daun di ranting pohon. Sedetik, dua detik, kita akan segera menemui takdir yang tepat pada waktunya. Gerak angin yang lembut itu, kini akan membawa kita lepas dari ranting pohon. Tak ada lagi daun yang berdampingan, kita hanyalah selembar daun yang menemui takdir masing-masing.
Kita bagaikan daun yang menunggu angin mengantarkan takdir. Entah kemana kita akan terbang dan terjatuh; akankah kita bertemu di permukaan tanah ataukah kita akan terus menjauh mengikuti arah angin di musim gugur.
Kita adalah daun yang menunggu takdir. Menyambut angin musim gugur yang tak pernah terlambat, meski kita tak ingin beranjak dari musim semi.
Nothing is more satisfying than living in a home you have envisioned. Your creativity and imagination are not limited to decorating the interiors. You can have a say in the overall structure as well…
As teachers we are expected to be superhuman and accomplish the impossible. Each year new expectations are added to the job description. As the expectations increase, so do the challenges. But first…
This is a story of a team initiative skyrocketing into a company-wide developer tool. It is a story about how a small idea to improve the speed at which PayPal launches new merchants and partners…